Archive for the 'Belajar' Category

Gresik Regional Kaskuser

“Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan aku ubah dunia”, demikian Ir. Soekarno pernah mengatakan dengan penuh semangat dan harapan

Seharian kemarin saya memang berniat bernostalgia dengan kaskus, forum portal yang tersohor dengan tag “The Largest Indonesian Community” itu, sejauh ingatan, di forum itulah saya pertama meregisterkan id saya, forum lokal yang sedemikian sangat ramai, tak hanya saat itu, dan sepertinya sampai saat ini, sebagai orang yang pertama kali masuk di forum, saya hanya sebatas membaca posting dan komentar beberapa member yang lain, terutama di forum buku, dan terutama lagi dengan thread download e-book beberapa novel yang mungkin saja diupload secara illegal dengan semangat berbagi.

Seiring waktu, perlahan saya semakin jarang mengunjungi kaskus, terkecuali ada kasus dengan buku yang menghebohkan, seperti kasus buku Gurita Cikeas dan beberapa kasus pelarangan yang berkaitan dengan buku-buku yang secara nasional cukup menghebohkan, saya mengunjungi kaskus dengan membawa dua pilihan, pertama, download saja ketika ada member yang merujuk ke salah satu link untuk download, dan buku tersebut tiba-tiba saja sulit didapatkan dari toko-toko buku, atau kedua, beli dengan membaca review terlebih dahulu dan yakin bahwa buku itu memang layak untuk dimiliki.

Kunjungan saya ke kaskus kemarin adalah kunjungan yang berbeda, saya mendapati Kaskus regional Gresik yang memang cukup berwarna, dan tidaklah mengherankan, karena dengan klak-klik singkat, saya tahu, dibalik forum kaskus regional Gresik itu ternyata di pandegani oleh beberapa anak muda yang kreatif, anak muda yang peduli dan ingin berbagi, berangkat dari semangat induk mereka yang besar, Kaskus. dan yang sejauh yang saya ketahui, dibalik nama besar Kaskus juga berdiri beberapa orang muda kreatif yang telah mampu menunjukkan diri, bahwa paradigma itu berubah, mereka adalah beberapa dari sekian banyak online entrepreneur sukses yang mengawalinya dari niat berbagi sesama.

Niat saling berbagi itu tidak hanya berada dalam obrolan thread remeh-temeh, tapi benar-benar mereka ujudkan dalam aksi berbagi nyata, silahkan mengunjungi hasil dokumentasi aksi-aksi mereka dari mulai bakti sosial sampai usaha keras memperkenalkan potensi wisata Gresik dengan photo-photo narsis ala anak muda. Tapi justru dengan ke-narsis-an merekalah membuat regional gresik itu menjadi hidup dan menampilkan sesuatu yang lain, aksi sosial dan berbagi yang biasanya nampak formal menjadi kelihatan santai dan mengasyikkan. Dan satu lagi, tulus tanpa tedeng aling-aling, jauh dari nuansa politis, yang kian hari kian nampak palsu dan menjemukan.

Sedemikian niat, sedemikian juga harapan, berdirinya komunitas Blogger Nggersik juga mempunyai niatan yang sama dengan kaskuser regional Gresik itu, tapi tak pernah terwujud karena kesibukan anggota yang lain dan berbagai alasan, tapi itu bukan persoalan, karena kita mesti menyadari, seperti pernyataan founding father yang saya kutip diatas, dipundak anak muda kreatif seperti merekalah Gresik masa depan itu dibebankan, di tangan-tangan trampil dan ide-ide besar merekalah Gresik dengan segenap harapan itu hendak diwujudkan. Semoga.

Membaca Gresik Dalam Pengalaman Estetik

Dikota-kota pesisir seperti Gresik itulah komunitas-komunitas Islam yang paling awal terbentuk, di kota pelabuhan pesisir seperti Gresik, Sedayu, Tuban, Demak dan Jepara itulah kegiatan-kegiatan ke-susastra-an itu bermula

Tentu, saya mengutip kalimat diatas dari sebuah kajian Pigeaud , Penilisik literatur Jawa asal Belanda itu. Bagi saya, Pigeaud memanjangkan sejarah Gresik dalam kerangka Estetik masa lalu, dan kekinian Gresik menghapus segala kejayaan tradisi tulisnya, menenggelamkannya dalam-dalam tanpa memberi kesempatan, untuk bisa, setidaknya kembali kepermukaan.

Kekayaan estetik Gresik sebagai salah satu kota pelabuhan pesisir yang tersohor dijamannya dan diiringi kegiatan-kegiatan kesustraan itu berkembang dalam berbagai khasanah, selain sastra kitab, hikayat, kisah-kisah lepas dan ada juga yang berbentuk karya ketata-negaraan dan pemerintahan, seperti “Paniti Sastra”, salah satu dari sekian yang melegenda, dan terlebih lagi dalam karya yang bercorak sejarah kota itu sendiri, “Babad Gresik” adalah sebuah bukti bagaimana tradisi tulis di kota pelabuhan itu berkembang sedemikian pesat.

Kejayaan Gresik dalam pengalaman Estetik itu selain didukung letak Gegografisnya yang berada dipesisir yang sangat mendukung dan terbuka terhadap segala pengaruh kebudayaan di jamannya, juga sangat tidak bisa dipungkiri adalah peranan besar Sunan Giri di Gresik.

Jika pencapain estetik Gresik dimasa lalu adalah sebagai wujud tingginya pencapaian budaya luhur yang banyak dipengaruhi warna religius Islam, maka modernitas Gresik yang diwujudkan dengan usaha keras dan abai terhadap pengalaman estetika masa lalu adalah sebuah langkah mundur, mbeling dan sekaligus tak tahu diri.

Sajak Kota

Jika sebuah kota butuh puisi untuk mengukuhkannya dalam serentetan kata melankolia, ijinkan saya mengutip sebuah puisi Aan Mansyur yang berjudul “Kota: Anak desa yang kurang ajar”, yang ia tulis diseputar 2007.

Saya memilih sajak Aan Manysur itu bukan tanpa alasan, saya rasa, ia sajak yang paling tepat untuk memberikan gambaran tentang kota-kota besar, kemiripan keserakahan sebuah kota besar menjadikan Gresik tak ubahnya sama kejam dengan kota-kota besar lainnya di negeri ini, ketidak-pedulian petinggi sebuah kota, industri yang menggila, dan masyarakat heteregon yang acuh terhadap masa depan kotanya sendiri. Akankah Gresik menjadi anak desa yang kurang ajar?.

KOTA: ANAK DESA YANG KURANG AJAR
2007

Kota adalah anak desa yang amat kurang ajar.
Tidak satu pun petuah yang dia mau dengar.
Dia kira bisa dewasa dengan membakar lembar
buku-buku tua dan hanya membaca surat kabar.

Kota menikah dengan orang asing lalu lahir
anak-anak yang setengah mati pandir dan kikir.
Dia mendirikan banyak bangunan tanpa pikir,
mall, hotel, bioskop, restoran dan lahan parkir.

Kota mengajak orangtuanya datang jadi pembantu
dengan mengirimkan hiburan-hiburan ke kampung
televisi tak pakai antena atau sinyal telepon genggam.
Katanya, semua itu sekadar bayaran atas hutangnya.

Kota menyuruh anak-anaknya pergi ke kampung
membangun villa dan membuka usaha tambang.
Orang-orang asing datang berwisata dan pulang
membawa bertruk-truk emas, minyak dan uang.

Kota sedang berpesta pora makan-minum sepuasnya
hingga mabuk di atas perut orangtuanya yang sabar.
Hanya begitu caranya menghibur diri sebab dia sadar
semakin hari semakin besar dan subur rasa sesalnya.

Continue reading ‘Sajak Kota’

Gresik Dengan Kabar Buku

Ada buku bercerita soal korupsi, ada buku bercerita tentang permainan, ada buku berisi petunjuk tender, tapi yang ironi, buku juga menjadi objek dari korupsi, buku juga menjadi barang tender yang sekaligus bisa dipermainkan.

Ini bukan sebuah kabar baru, langganan rss saya bulan Januari 2011 baru sempat saya buka beberapa hari terakhir ini, ternyata ada kabar tentang buku dari kota pesisir itu, buruknya, kabar tak enak mengenai buku SD dengan nilai tender miliaran rupiah yang diduga penuh permainan, seperti yang diposting Diana Sasa di Indonesia buku yang mengutip dari Harian Surabaya Post ber-almanak 5 januari 2011.

Tak ada kabar terakhir dari peristiwa tersebut, seperti Surabaya Post yang dikutip Diana Sasa, tak ada kabar selanjutnya dari kasus tersebut, seperti sebuah kisah yang tertulis dalam banyak buku-buku cerita, ada ending yang mudah ditebak oleh pembacanya, ada ending cerita yang mengharukan, ada juga akhir dari sebuah cerita yang tertulis dibuku-buku yang membuat kita penasaran dan menduga-duga, dan seperti yang kita tahu, setiap akhir dari kisah korupsi adalah cerita yang tak pernah tuntas.

ELibrary

Jika anda tinggal di Gresik, dibatasi waktu karena bermata pencaharian sebagai buruh pabrik, dan anda hidup di jaman ini, dimana sampeyan mempunyai keinginan untuk meng-update informasi di kota yang sampeyan tinggali dan seharusnya semua informasi bisa dikases hanya dengan lewat tuts keyboard dan mouse, maka saya mengucapkan selamat, untuk sampeyan, dan kondisi sampeyan tak jauh beda dengan keadaan saya, maka ucapan selamat itu juga untuk saya pribadi, sekali lagi selamat, kita hanya mimpi jika ingin mengunjungi perpustakaan umum di jam-jam nguli.

Jika pelayanan bisa dilakukan selama jam-layanan dibuka, kenapa harus ribet dan sulit dengan membenahi layanan online, barangkali tidak banyak perubahan, malah butuh pembenahan sistem online yang baik, dan sudah menjadi jamak, entah memang perlu dana banyak atau kerena terlanjur segala pembenahan layanan system yang mengikuti jaman harus dengan investasi besar, saya tak tahu. Tapi pertanyaan itu akan menjadi sederhana, bagaimana melayani masyarakat yang kuli, yang tak mungkin mengakses sarana publik di jam-jam 8 pagi hari sampai dengan 2 siang?. Atau memang yang demikian adalah persoalan masing-masing?.

Elibrary barangkali suatu jalan, kunjungi saja kesana, tapi lagi-lagi kita harus kecewa, tak ada petunjuk, mesti login, tak ada registrasi, baik ketika kita mendatangi perpustakaan itu buka atau secara online sekalipun, Nasib…. jadi maksud eblibrary itu apa coba?.

Keluh Kesah

Ada suara yang perlu kita dengar selain suara kita sendiri, Saya memahami, barangkali seorang ibu itu tak tahu harus kemana, karenanya ia komentar di tulisan lama saya tentang Dunia Pendidikan di Kabupaten Gresik itu.

Saya tak ingin berpanjang lebar soal ini, saya hanya ingin mengunggah komentar itu di postingan kali ini, setidaknya ia mudah dibaca dengan jelas bukan hanya di sebuah komentar, saya mengutip keseluruhan tanpa mengurangi satu katapun, persis seperti yang ditulisnya hanya menambahkan jeda agar tak hanya dibaca, tapi ada keseriusan lebih lanjut untuk persoalan ini, semoga.

saya sangat bangga dgn dinas pendidikan di gresik pada umumnya.dlm pembicaraan saya ini mungkin terkesan tdak semestinya saya bicarakan disini.tapi saya tdk tahu harus mengeluh pada siapa lagi.ini mengenai surat pindah anak saya yg tadinya bersekolah di SD muhammadiyah 1 Gresik,bpk kepala sekolah mempersulit saya untuk mendapatkan surat pindah sekolah anak saya sampai 3 bln lbh lamanya.tanpa kepastian.

kepindahan anak saya dikarenakan saya bercerai dgn suami saya dan keputusan pengadilan agama Gresik,bahwa ank saya ikut asuhan saya selaku Ibunya.apapun alasannya itu adalah urusan intern keluarga yg semestinya pihak sekolahan tdk mencampur aduk mslh trsebut.sekarang anak saya sudah saya sekolahkan di kab Tuban,yg mana NISN nya sudah terdaftar di Tuban.

saya sangat kecewa krn surat pindah tersebut adalah hak saya selaku orang tua,kenapa dipersulit?bukankan sudah menjadi tanggung jawab dinas pendidikan,bahwasannya anak saya layak mendapatkan pendidikan.saya mampu menyekolahkan dan anak saya mempunyai keinginan untuk sekolah.

banyak sudah saya menerima alasan dari bpk kpl sekolah SDMU 1.katanya;karena dikbud sedang pergantian pimpinan,penataran,dan skrg Kabupaten Gresik meminta rapot anak saya.bukankah rapot mengikuti anak,dimanapun anak itu bersekolah sekarang?…dr pernyataan tersebut,bukankah bpk kpl sklh tersebut telah mempersulit anak saya bersekolah?…mohon kiranya BPK KPL dinas pendidikan di Gresik mau menolong saya…

sekian saya ucapkan trima kasih..

ELY ROCHANI wali murid dari RIDHO BINTANG PRABOWO..


Tentang Diri

Biasa saja, dan ini adalah tempat ketika isi kepala mulai enggan mengingat. Silahkan tinggalkan pesan anda disini

Kunjungan

  • 147,422 Kunjungan

More

Subscribe in Bloglines

Powered by MyPagerank.Net

Add to Technorati Favorites

Add to Technorati Favorites

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia

Blogger Anti Korupsi

Berdiskusilah secara dewasa...</